Ini Jalanku (Biarkan Cinta Memilih)
oleh Inggit
Rakasiwi pada 8 Juli 2010 pukul 20:07
All , cerpen pertama niih .
semoga suka yaa .
“kka , udahan yukk ! gue cape niih..” rengek Agni saat ia dan Cakka main basket di lapangan kompleks .
“bentar lagi , gue lagi semangat niih ! loe kalo cape duduk aja..” ujar Cakka sambil terus berusaha memasukkan bola ke dalam ring , dan selalu tepat sasaran .
“heu..” Agni melengos pelan , kemudian duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan permainan Cakka .
“loe udah berhasil ngerebut hati gue..” Agni memegang dadanya yang bergemuruh keras saat memperhatikan Cakka . senyum manis terkembang di bibir gadis itu . lama sudah ia mengagumi sosok Cakka yang sudah seperti kakak baginya , Cakka selalu jadi pelindungnya dari kecil . kini , Cakka telah tumbuh menjadi sosok pria tampan yang dipuja* wanita , termasuk dirinya . Apa Cakka juga merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan ? ia tidak tahu , sampai detik ini , Cakka tidak pernah menceritakan tentang seorang cewe’ yang berhasil merebut hatinya .
“woyy ! kenapa loe senyum* gitu ngeliatin Cakka ?! suka yaa ? hayooo , ketahuan loe ag !!” Alvin yang tiba* datang langsung bikin heboh .
“husssshh ! apassih loe vin ?! berisik tau !!” omel Agni sewot
“hahahahahahahaahhaa... Agni , agni ! selamat yaa , ternyata loe masih normal !!” sambung Alvin ngakak , yang langsung dihadiahi toyoran dari Agni .
“berisik aja loe pada ! gue jadi ga’ konsen nih maennyaa !” Cakka yang denger keributan atas ulah Alvin Agni langsung ngomel* ke pinggir lapangan .
“sorry..sorry ! ini nih , si Alvin yang berisik !” Agni melotot sambil nunjuk* Alvin
“enak aja ! elo tuh senyum* sendiri pass...hubft..” belum selesai Alvin ngomong , Agni udah ngebekep mulut Alvin yang emang ember bangeeett (beda sama kenyataan)
Cakka menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah kakak beradik yang lagi perang di depannya ini .
“diem loe ! awas ngomong* !” Agni berbisik di telinga Alvin . kemudian segera mengakhiri penderitaan Alvin yang udah megap* .
“hduu Ag ! tega banget sih loe sama kakak loe yang ganteng inii..” kata Alvin pd , terus noyor ade kesayangannya itu .
“ah , rese’ lu vin !” Agni manyun . dia paling males kalo manggil Alvin dengan sebutan ‘kak’ , sebodo dah dia mau dikatain ga’ sopan kek . pkoknya dia paling ogah kalo disuruh manggil Alvin pake ‘kak’ .
“hahahahhaa , lucu Ag loe kaya gitu..” Cakka ngakak ngeliat Agni manyun gitu . Agni yang dibilang lucu sama Cakka langsung merah pipinya . Alvin menyadari perubahan air muka adiknya itu , sedangkan Cakka ? ga’ , dia ga’ sadar . dia’nya masih sibuk ngakak . lalu tiba* teringat sesuatu .
“oya , gue baru inget !!” Cakka menepuk jidatnya sendiri . membuat Alvin dan Agni memandang heran ke arahnya .
“ikut gue yukk ! “ Cakka menarik tangan Alvin dan Agni , bola basketnya ditinggal aja di lapangan . ckck
Cakka membawa Alvin dan Agni ke gazebo kamarnya .
“gini , gini . gue mau ceritaa..” katanya dengan semangat 45 .
“cerita apa siih ?” tanya Agni penasaran , Alvin diem aja .
“gini , kayanya gue jatuh cinta deh..” pipi Cakka memerah saat mengatakan itu . Agni ? dia mendelik , hatinya ga’ karuan . ‘siapa gadis yang disukai Cakka ? apa mungkin itu dirinya ?’ batin Agni tidak karuan .
“hah ?! siapa ? siapa ?” Alvin ikut*an heboh .
Cakka tersenyum , kemudian mulai menceritakan pertemuannya dengan gadis yang berhasil merebut hatinya itu .
_Flash back_
Saat itu ia sedang menjemput ibunya di bandara .
ketika ia berdiri hendak menghampiri sosok sang ibu yang sudah terlihat , tiba* ..
“eh ?” dia tersentak , gelang seseorang nyangkut di jam tangannya .
“maaf , maaf..” gadis itu tersenyum , membuat dada Cakka berdesir . ada perasaan aneh menjalari hatinya .
Ia mencoba melepaskan gelang yang tersangkut itu , saat tangan gadis itu juga mencoba melepasnya . tangannya dan tangan gadis itu bersentuhan . dadanya berdesir hebat .
“maaf..” lagi* gadis itu tersenyum sambil mengucapkan kata ‘maaf’ , untuk sesaat Cakka bengong . ia hanya memperhatikan gadis manis di hadapannya itu .
“Cakka !” seseorang melambaikan tangan ke arahnya .
“mama !” Cakka tersenyum , kemudian berlari menghampiri sang ibu .
_Flash back end_
“gitu ceritanyaa.. kira* gue bisa ketemu dia lagi ga’ yaa ?”
Agni pucat , hatinya hancur seketika . tidak pernahkah Cakka menganggap dirinya yang selalu memperhatikan Cakka ? tidak pahamkah Cakka akan perasaannya ? Agni sudah hampir menangis , tapi ia sadar , ia bukan siapa* Cakka . ia harus tetap tersenyum demi Cakka .
“siapa nama cewe’ itu Cak ?” tanya Alvin penasaran , sebenernya dia ga’ pengen bikin hati adiknya tambah sakit . tapi dia benar* penasaran .
“nama ? ah iya , gue lupa ! gue belum kenalan..” jwb Cakka lemas .
“ckck , aneh..” ejek Agni , ia kini sudah bisa sedikit melupaka sakit hatinya . kemudian mereka bertiga tertawa.
Senin !
Cakka sangat benci hari senin ! ia malas kalo harus mendengarkan khotbah kepsek yang puanjanng lebaarrr kali tinggi itu ! tapi hari ini bedaaa !! kenapa ??!!! karena hujan , upacara tidak di laksanakan ! asiiiikkkk !!!
@XI IPA 2 ::
Cakka dan Agni satu kelas di IPA 2 . mereka juga duduk satu bangku .
“anak anak , hari ini kita kedatangan siswa baru..” kata bu Ira , wali kelas mereka .
“ayo nak , silahkan masuk..”
Seorang siswa masuk dan tersenyum manis . semua mata terpana , apalagi para murid laki* . ckck , termasuk Cakka ! dia ternganga melihat siapa murid baru itu !
“hy , gue Ashilla Zahrantiara , kalian cukup panggil gue Shilla aja.. mm , gue pindahan dari Aussie..” Shilla tersenyum ke arah teman* barunya itu
“Shi..Shilla..” Cakka masih terpana melihat Shilla .
“Oke Shilla , kamu boleh duduk di sebelah Ify..” lanjut bi Ira , sambil menunjuk ke arah meja Ify . Shilla mengangguk sopan. Saat berjalan melewati meja Cakka dan Agni , mata Cakka tidak lepas memandangnya .
“Cakka ?! kamu kenapa ?” tegur bu Ira ,
“eh ? anu bu , engga’ kok..” Cakka gelagapan .
Sepanjang pelajaran , Cakka muji* Shilla terus di depan Agni . Agni benar* ingin menangis . tapi ia tahan , ia tidak mau terlihat lemah di mata siapapun !
Saat jam Istirahat , Cakka menghampiri Shilla .
“hai Shil , mau ke kantin bareng ?” tawar Cakka
Shilla tersenyum “boleh” jawabnya mantap
Cakka tersenyum girang , kemudian menggandeng Shilla ke kantin .
Setiap orang yang melihat mereka hanya bisa memandang iri , Cakka , sang idola para wanita kini menggandeng ‘anak baru’ dengan senyum mengembang dibibir masing* .
Alvin mengelus pelan punggung Agni .
“yang sabar Ag..” ucap Alvin pelan . “awas loe kka !” batin Alvin
“kka , gue mau ngomong !” Alvin menarik kasar tangan Cakka
“eh , apaan sih ?!” Cakka mendelik sewot
“kak , mau ngomong berdua sama Cakka ?” Shilla tersenyum ke arah Alvin . Alvin jadi salting “gila ni cewe’ . manis banget..” batinnya . “eh , ga’ kok . gajadi..” Alvin langsung ngibrit ninggalin Cakka nd Shilla yg sama* bengong .
“kenapa sih si Alvin ?” Cakka memandang punggung Alvin yg mulai menjauh dengan heran .
Shilla mengangkat bahunya “ga tau , yaudah , kita ke kelas aja yuk..” ajak Shilla
“gajadi jajan ?” tanya Cakka
“ga usah deh..” Shilla menarik tangan Cakka ke kelas .
“Shil , yg di bandara kemaren maaf ya..” Cakka membuka pembicaraan stelah sampai di kelas .
“gapapa kok kka , never mind !” shilla tersenyum lagi .
Mereka asik bercanda sampai tidak menyadari sedari tadi Agni berdiri di depan kelas , menatap Shilla dengan tatapan marah . hatinya panas dan sakit .
BRAAAKKK !!
Agni menggebrak meja .
“minggir loe !!” bentak Agni kasar . Shilla terlonjak kaget , kemudian menjauh .
“eh Ag ! ga’ usah kasar gitu dong !” Cakka membentak Agni balik .
Agni menatap Cakka tajam , matanya berkaca* . Ia segera berlari menjauh dari kelas .
“Ag , loe kenapa ?!” Alvin mengejar Agni yang sudah bercucuran air mata .
“GUE BENCI SAMA LOE KKA !!” teriak Agni sambil terus mendribble bolanya dan mencoba memasukkan ke dalam ring , namun hasilnya nihil . permainannya sangat buruk .
Akhirnya ia duduk menangis di tengah lapangan . semua orang memperhatikannya , tapi ia tidak pduli .
“Ag , maafin gue..” Cakka menjulurkan tangannya .
Agni menatap mata Cakka . sungguh ia ingin sekali membentak Cakka , memaki* Cakka di depan semua orang , tapi Cakka orang yang sangat dicintainya . jadi ia hanya bisa menerima uluran tangan Cakka , kemudian tersenyum dan menyeka linangan air matanya .
“maafin gue juga ya..” kini Shilla sudah berada di sebelah Cakka , Shilla juga menjulurkan tangan ke arahnya. ditatapnya gadis yang kini berdiri di sebelah orang yg dicintainya itu . dia bisa melihat Shilla adalah gadis yang baik , lembut , dan yaa tipe Cakka banget laah . sedangkan dia ? dia hnya sahabat bagi Cakka . tidak ada rasa sayang lebih dari seorang sahabat dari cakka untuknya . “mungkin gue harus relain Cakka buat Shilla..” batin Agni , dijabatnya tangan Shilla , kemudian dipeluknya . Shilla sedikit kaget melihat sikap Agni , tapi dia juga menyambut pelukan itu dengan bahagia .
“naah , gitu dong.. ga’ usah tangis*an lagi..” Alvin datang ikut*an nimbrung .
Mereka berempat tertawa bersama . tidak peduli orang* sedari tadi memperhatikan mereka .
“Shil , ntar pulang sekolah ikut ke rumah gue yukk..” ajak Agni yang mulai bisa akrab dengan Shilla
“mm , boleh deh.. di rumah gue juga sepi..” kata Shilla semangat
“siip ! suka basket ga’ ?” tanya Agni
“suka siih . tapi gue ga’ bisa..” Shilla nyengir , diiringi tawa ramah Agni .
“ngomongin apa siih ? asik bangeet kya’a..” Cakka duduk di sebelah Shilla
“heh ! cowo’ ga boleh ikutan !” Agni mendelik sewot , tapi ga serius .
“ih , pasti ngegosip deh !” ledek Cakka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pulang sekolah Shilla benar* ke rumah Agni .
“Shil , ikut gue ke lapangan yuk..” ajak Agni
“lapangan apa ?” tanya Shilla
“lapangan gue sama Cakka ! lapangan basket !” jelas Agni
“yukk..” Shilla tersenyum , lalu mengikuti langkah Agni keluar rumah .
“Ag , makan dulu !!” teriak Alvin dari kamar atas saat mendengar pantulan bola basket Agni . ia tau , pasti adiknya itu akan pergi ke lapangan basket . dan bisa dipastikan , Agni belum makan siang .
“gue main dlu..” Agni teriak juga
Alvin loncat dari kasurnya dan turun ke bawah . “gue bilang makan , ya makan !!” Alvin mendelik . ia kaget plus malu pas liat ada Shilla disitu . apalagi dia Cuma pake boxer nd kaos dalem . hduu , pipi putih Alvin langsung merah .
“eh , sorry Shil..” Alvin nyengir . Shilla ketawa pelan “gpapa kok kak..”
“yaudah , kita makan siang dulu yuk..” Alvin yg biasa pecicilan lansung kalem pas ada Shilla
“belaga alim loe kak !” Agni melempari Alvin dengan bantal yg kebetulan ada di sebelahnya.
“sirik aja loe !!” Alvin menjulurkan lidahnya , Shilla geleng* kepala melihat tingkah Alvin dan Agni . jujur dia sedikit iri pada Agni , dia mempunyai kakak yang baik dan lucu seperti Alvin . sedangkan Shilla ? ia hanya tinggal bersama papanya yang selalu sibuk , dan dengan pembantu dirumahnya .
“halohalo bandungg !!” Cakka masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu .
“ah elo kka , main masuk rumah orang sembarangan !” Agni melempar satu bantal lagi ke arah Cakka .
“alaah , udah biasaaa...” Cakka melempar balik bantal tadi , tapi salah sasaran . bantalnya mengenai wajah Shilla .
“nah loe kka ! mampus !” Agni terkikik
“sorry ya Shil..” Cakka mengelus wajah Shilla .
“gppa . biasa aja kali kka..” Shilla tersenyum , di tepisnya tangan Cakka secara halus . pipinya merona , entah mengapa jantungnya berdetak diatas normal .
“udah , ayo makan !” Alvin memecah suasana yg hening dn canggung itu .
“oh , iya . ayo Shil..” Agni menarik tangan Shilla .
Cakka , Shilla , Agni dan Alvin duduk di meja makan .
“eh kka , loe mau makan juga ?” tnya Agni . Cakka mengangguk sambil nyengir .
“kka . habis ini loe lawan gue yaa ?!” tantang Agni
“spa takkut !!” jwb Cakka semangat .
Selesai makan , mereka berempat ke lapangan basket . Agni dan Cakka lagi tanding .
sedangkan Shilla dan Alvin asik berbincang* di pinggir lapangan .
“Shil , loe udah punya pacar ?” tanya Alvin
“belum kak , kenapa ?”
“gpp . gue boleh daftar ga ?” tanya Alvin lg , tp kali ini lebih pelan
“ha ? apa kak ? ga’ jelas ?” Shilla meminta Alvin mengulang perkataannya barusan
“gk kok , gpapa..” Alvin cengengesan .
“wooy ! yg lagi mojok ! sinii !!” teriak Agni dari tengah lapangan . Alvin dan Shilla nurut , mereka menghampiri Cakka dan Agni .
“apasih ? ganggu loe !” Alvin sewot
“emang pada ngapain ?” tanya Cakka
“gue bilangin kak zeva lu vin..” ancam Agni
“dasar tukang ngadu ! lagian siapa lagi tu zeva ?! ga’ kenal gue..” jwb Alvin kesal
“gk ngapa*in kok kka..” Shilla yang menjawab pertnyaan Cakka sambil tersenyum .
“Shil , loe ga’ pengen belajar ?” tanya Agni
“belajar apa ? basket ?” tanya Shilla bingung . Agni mengangguk
“mm , pengen siih,,” jwb Shilla
“yaudah , sini gue ajarin..” Cakka langsung menarik tangan Shilla , dan mengajarinya .
Agni dan Alvin tertunduk lesu , kemudian gantian mereka yang ke pinggir lapangan .
“heu , si Cakka ! gebetan gue diembat !” Alvin ngedumel
“gebetan ? loe naksir Shilla ?!” tanya Agni
“kalo iya kenapa ?!” jwb Alvin sewot
“yeee ! elo kalo ditanya baik* ya jawabnya yang baik jugaaa...” Agni ga’ kalah sewot
Alvin diem aja , dia langsung masang muka BT .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Shil , gue anter pulang yuk..” tawar Cakka . Shilla mengangguk senang .
Di perjalanan , Shilla dan Cakka ngobrol banyak , tentang hobi , terus tentang kehidupan mereka juga . dan ternyata ,mereka punya banyak kesamaan .
“thanks ya kka..” Shilla tersenyum saat mereka sudah sampai di depan rumah Shilla . Cakka mengangguk
“mampir dulu yuk..” ajak Shilla
“lain kali aja Shil , gue buru*..” tolak Cakka
“okkelah , ati* loe..” pesan Shilla sebelum Cakka pergi
“siip..” Cakka tersenyum lalu melambaikan tangannya .
“non Shilla , ada yang nyari..” bi sum , orang yang merawat Shilla dari kecil menoel pelan bahunya .
“eh , siapa bi ?” tanya Shilla
“den gabriel..”
Shilla segera masuk ke dalam .
“kenapa yel ?” tanya Shilla dingin
“gue mau balikin ini..” gabriel mengulurkan suatu benda , kemudian ia meraih tangan Shilla dan menaruh benda itu di telapak tangan Shilla . Shilla menatap gabriel heran
“gue balikin hati loe..” ujar gabriel pelan sambil menunduk
Shilla tersenyum mengejek “masih loe simpen ternyata..”
Gabriel mengangguk “sorry , gue ga’ bisa jaga hati loe..” tambahnya lagi , masih sangat pelan
Shilla diam .
“udah ya Shil , gue balik dulu . gue yakin , loe pasti bisa dapat yang lebih baik dari gue..” sambung Iel sambil keluar . meninggalkan Shilla yang berdiri terpaku .
“Iel..” Shilla membuat langkah Iel tertahan , ia berbalik .
“kenapa ??” tanya iel . ditatapnya mata gadis yang dulu sangat dicintainya itu .
“semoga loe bahagia..” ucap Shilla sambil tersenyum
Gabriel mengangguk senang “thanks Shil..”
Shilla membalas senyum gabriel , ia berjanji pada dirinya sendiri , ia akan melupakan gabriel. Ia akan membuka lembaran kisah baru bersama Cakka ?! iya , Shilla sudah yakin ia mencintai Cakka !
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“duuh , gimana ya cara gue nembak Shilla ?!” Cakka mondar mandir di ruang tengah .
“Cakka , kamu kenapa sayang ? kok mondar mandir gitu ?” tegur mama Cakka
“eh , anu mah . Cakka lagi bingung..” Cakka menggaruk belakang kepalanya .
“kenapa sih sayang ? sini , cerita sama mama..” mama Cakka membimbing Cakka untuk duduk di sampingnya . di elusnya kepala anak semata wayangnya itu .
“kayanya Cakka jatuh cinta deh mah..” tutur Cakka malu*
Mama Cakka mengangguk* , “sama siapa ?”
“namanya Shilla mah , dia anak baru di sekolah Cakka..” tutur Cakka lagi
Mama Cakka diam , membiarkan anaknya meneruskan ceritanya
“dia anaknya cantik mah , baik , terus cewe’ banget deh..” panjang lebar Cakka menuturkan yang dia tahu tentang Cakka
“kapan* ajak kesini deh..” usul mamanya
“mm , boleh juga tuh mah !” kata Cakka semangat
Mama Caka tersenyum .
“tapi Cakka bingung mah..” cerita Cakka lagi
“bingung kenapa ?”
“bingung cara ngungkapin perasaan Cakka ke Shilla..”
“gini aja , caranya ga’ usah neko* , yang penting tulus dari hati..” nasihat mama Cakka . Cakka mengangguk* mengerti .
“okke mama sayanggg ! makasiih..” Cakka tersenyum , kemudian pergi ke kamarnya .
Mama Cakka geleng* kepala melihat tingkah anaknya itu .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Shil , gue mau ngomong..” Cakka membuka pembicaraan saat ia dan Shilla duduk di kantin berdua
“ngomong aja..” jwb Shilla santai
“umm , loe mau ga’ itu.. duuh..” Cakka jadi kena serangan gagap dadakan .
“apaan ? kok jadi gagap gitu ?” tanya Shilla bingung
“anu , loe mau ga’ pulang sekolah ke rumah gue ?” kata Cakka akhirnya . sebenernya bukan itu yang ingin ia katakan .
Shilla Nampak berpikir , lalu mengangguk .
“kka , gue nebeng dongg..” teriak Agni sambil lari*an .
“hah ? Apaa ?” tanya Cakka teriak juga , cz dia ga’ dengar jelas perkataan Agni .
Agni mempercepat langkahnya . “gue nebeng ya ? hosh..hosh..”
“ga’ bisaaa , gue sama Shilla..” jawab Cakka sambil senyum*
“heu , elo mah gitu..” Agni pergi dengan muka sebal . ia terpaksa menunggu Alvin sampai selesai rapat OSIS .
@rumah Cakka ::
“Assalamualaikum..tok..tok..tok.. mamaaa...” pintu di buka , seorang ibu tersenyum . Cakka mencium tangan Ibunya , Shilla juga demikian .
“masuk nak..” kata Ibu Cakka ramah , Shilla mengangguk sopan .
“mah , itu Shilla . yang Cakka ceritain tadi malem..” bisik Cakka
Mama Cakka mengangguk , “cantik..” bisik mama Cakka . Cakka langsung nyengir
“mau minum apa nak ?” tanya mama Cakka lg
“ga’ usah repot* tan..” tolak Shilla halus
“udah , tante ke dapur dulu ya . Cakka , temenin Shilla dulu..” perintah mama Cakka
“okke bos !” Cakka tersenyum .
“enak banget hidup loe kka..” kata Shilla tiba*
“hah ? kok bisa gitu ?” tanya Cakka
“iya , nyokap loe perhatian banget.. sedangkan gue..” Shilla tertunduk , butiran hangat mulai merembes dari kedua bola matanya .
“sstt.. udahlah Shil..” Cakka mengangkat wajah Shilla lembut , menyeka air mata Shilla dengan tangannya . mama Cakka yang melihat itu dari kejauhan hanya bisa tersenyum .
“jangan nangis , gue ga’ mau bidadari gue nangis..” ucap Cakka tulus
Shilla menatap Cakka “gue sayang sama loe kka..” ungkap Shilla jujur
“ha ?” pipi Cakka langsung merona . baru saja ia hendak mengatakan perasaannya pada Shilla , Shilla sudah lebih dulu menyatakan cintanya .
“kenapa ? loe ga’ suka ya ? maaf kka , tai gue beneran sayang kok sama loe..” lanjut Shilla
Cakka reflex memeluk Shilla “gue juga sayang banget sama loe..” bisik Cakka di telinga Shilla . lalu Shilla dan Cakka saling melempar senyum .
“ehmm..” mama Cakka datang sambil tersenyum menggoda , Shilla dan Cakka Cuma bisa nyengir .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 tahun sudah Shilla dan Cakka pacaran . hari ini , mereka berdua mengisi acara untuk ultah sekolah mereka . kedua orang tua mereka juga diundang .
Shilla duduk , di depannya berdiri sebuah grand piano megah . di panggung itu juga ada Cakka yang terlihat gagah dan tampan sedang duduk sambil memangku gitar .
Inilah aku apa adanyaa..
yang ingin membuatmu bahagia..
maafkan bila ku tak sempurna..
sesempurna cintaku padamu..
Ini juga ku apa adanya..
yang ingin selalu disampingmu..
ku tau semua tiada yang sempurna..
di............................
Jalan kita masih panjang..
ku ingin kau selalu disini..
Biar cinta kita tumbuh harum mewangi..
dan dunia menjadi saksinya..
untuk apa kita membuang buang waktu..
dengan kata kata perpisahan..
Demi cinta kita aku akan menjaga,,
cinta kita yang telah kita bina..
walau hari terus berganti hari lagi..
cinta kita abadi selamanyaa..
Jalan kita masih panjang..
ku ingin kau selalu disini..
Biar cinta kita tumbuh harum mewangi..
dan dunia menjadi saksinya..
untuk apa kita membuang buang waktu..
dengan kata kata perpisahan..
Demi cinta kita aku akan menjaga,,
cinta kita yang telah kita bina..
walau hari terus berganti hari lagi..
cinta kita abadi selamanyaa..
Semua penonton terpana melihat penampilan Shilla dan Cakka . mereka terlihat sangat serasi..
Plok..plok..plok..
suara tepuk tangan bergemuruh dimana* ,
“wiih , keren Shil..” puji gabriel , hari ini ia datang bersama Sivia , kekasih barunya .
“thanks..” Shilla tersenyum tipis
“Shilla sama Cakka mirip yaa..” kata Sivia tiba*
“haha , iya , mereka mirip..” sambung gabriel yang baru sadar kalo Shilla dn Cakka mirip .
“masa’ sih ?” tanya Shilla , pipinya merah .
“berarti jodoh !” Cakka merangkul Shilla . kemudian mereka tertawa . dari jauh , Agni sangat sakit melihat Cakka dan Shilla .
“kka , kesana yuk ! aku kenalin sama papa..” ajak Shilla .
Cakka mengangguk “oke , aku panggil mama sekalian ya..” Shilla mengangguk .
“pa , kenalin . ini Cakka , pacar Shilla..” Shilla memperkenalkan Cakka pada papanya . betapa terkejutnya ia melihat siapa yang berdiri di samping Cakka .
“kamu ?!” papa Shilla melotot
“hah ? kamu ?!” mama Cakka ikutan melotot juga .
“pa , kenapa ?” tanya Shilla bingung ,
“ayo pulang !!” bentak papa Shilla kasar , sambil menarik putrinya itu .
“kka , tante , maafin papa..” teriak Shilla . Cakka bengong , sedangkan mama Cakka ?! mama Cakka menangis .
“ma , mama kenapa ? ada hubungan apa mama sama papa Shilla ?” tanya Cakka
Mama Cakka diam ,
“ma , jawab Cakka !” Cakka meninggikan nada bicaranya
“diam kamu Cakka !” bentak mama Cakka . Cakka terkejut melihat tanggapan mamanya . lalu ia diam .
Sedangkan di rumah Shilla ::
“pa , Shilla sayang banget sama Cakka..” Shilla menangis
“diam kamu !! tau apa kamu tentang cinta ?! pokoknya kamu harus putus sama Cakka !!” teriak papa Shilla ngotot
“ga !! Shilla ga’ mau !!” Shilla ga’ kalah ngotot
“berani kamu sama papa !!” bentak papa Shilla , ia sudah mengangkat tangan kanannya , bersiap menampar Shilla .
“apa ?! mau tampar Shilla ?! SILAHKAN !!” raung Shilla , kemudian ia berlari ke luar . dibantingnya pintu rumah dengan kasar . hanya ada satu nama yang sekarang ada dipikirannya ‘CAKKA !’
Di luar hujan lebat . Cakka terus memandang ke luar jendela .
“apa yang harus gue lakuin tuhan ?!” batinnya .
Took..tokk..tokk..
tiba* pintu rumahnya diketuk ,
“siapa ya ? malem* namu..” batin Cakka , ia segera ke depan untuk membukakan pintu karena ibunya sudah tidur
Cakka syok melihat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya .
“kka..” ucap Shilla , kemudian semua gelap . ia tidak melihat apa* lagi .
“Shilla ?!” teriak Cakka spontan , ia segera membopong tubuh Shilla ke dalam rumah .
“kka , kok belum..” mama Cakka tidak melanjutkan kalimatnya , ia segera menghampiri Shilla yang terbaring lemas , masih tak sadarkan diri .
“kka , Shilla kenapa ?” tanya mama Cakka
“gatau , tadi dia dateng terus tau* pingsan..” jelas Cakka , terlihat sekali dari nada bicaranya ia begitu khawatir akan keadaan kekasihnya itu .
“kka..” rintih Shilla .
“Shill , Shilla ? kamu udah sadar ?” Cakka terlihat lega . Shilla mengangguk lemas
“ma , Shilla udah sadar..” Cakka membangunkan mamanya yang tengah tertidur di sofa kamarnya .
“eh , gimana keadaan kamu Shil ?” tanya mama Cakka
“baik tan..” Shilla tersenyum .
“yaudah , Cakka mau keluar bentar ya.. cari sarapan..” pamit Cakka , Shilla dan mama Cakka mengangguk .
“tan , Shilla mau ngomong..” kata Shilla setelah ia merasa sedikit lebih baik
“ngomong apa sayang ?” tanya mama Cakka lembut
“tante kenal papa ?” tanya Shilla . mama Cakka tidak menjawab , ia hanya diam .
“tan , tolong tan . Shilla sayang banget sama Cakka.. biarin Shilla tetep sama Cakka..” Shilla berlutut di depan mama Cakka .
“nak , bangun sayang..” mama Cakka membimbing Shilla berdiri .
“maaf nak , tapi kamu dan Cakka ga’ mungkin bersama..” ucap mama Shilla
“kenapa tan ? kenapa ?” Shilla tidak bisa menahan linangan air matanya lagi .
“karena..”
Kriingg..kring..
telepon rumah Cakka berdering .
“haloo ? ia benar , astaghfirullah haladzi.. Cakka !!” teriak mama Cakka histeris
“Cakka kenapa tan ?” tanya Shilla khawatir
“Cakka kecelakaan..” mama Cakka menangis
“a..apa ? ca..ckkaa..?!” air mata Shilla semakin deras
@rumah Sakit ::
Shilla dan mama Cakka was* menunggu dokter yang menangani Cakka .
“dok , bagaimana keadaan anak saya ?” tanya mama Cakka begitu dokter yang menangani Cakka keluar .
Dokter itu tertunduk .
“pasien kehilangan banyak darah . kami memerlukan orang dengan golongan darah B..” jelas dokter
“golongan darah saya B dok ! saya siap mendonorkan darah untuk Cakka !” kata Shilla cepat
“baik mba’ mari ikut saya..” ajak dokter , Shilla mengikuti dokter itu .
“Shilla , tolong Cakka nak..” batin mama Cakka .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa jam setelah Cakka mendapat transfusi darah dari Shilla keadaannya berangsur angsur membaik .
“Shilla..” rintih Cakka
“kka , kamu udah sadar ?” Shilla tersenyum melihat bibir Cakka mulai bergerak dan matanya perlahan* membuka .
“Shil , gue dimana ?” tanya Cakka
“kamu di rumah sakit kka , tadi kamu kecelakaan..” jelas Shilla
“Shil , aku cinta kamu..” kata Cakka tiba*
Shilla tertunduk lesu , ia teringat cerita mama Cakka tadi .
“Shil..” Shilla baru tersadar dari lamunannya “iya , kenapa kka ?” tanya shilla
“aku sayang kamu..” ulang Cakka
Shilla tersenyum tipis “aku juga..”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5 hari sudah Cakka di rawat di rumah sakit ini , keadaannya sudah membaik . namun ia belum diperbolehkan pulang .
“kka , ikut aku yuk.. ada yang mau aku omongin..” ajak Shilla
“kemana ?” tanya Cakka
Shilla diam , ia hanya membimbing Cakka menuju taman rumah sakit .
“mau ngomong apa ?” tanya Cakka setelah sampai di taman
“kka , aku sayang kamu..” Shilla menangis
“Shil , kamu kenapa ?” tanya cakka panic
“a..aku sayang kamu..” ulang Shilla lg , masih menangis .
“iya Shil , aku juga sayang kamu . tapi kenapa kamu nangis ?” Cakka makin panic
“kita ga’ mungkin bisa sama* lagi..” Cakka shock mendengar penuturan Shilla barusan .
“apa ? kamu gila Shil !” bentak Cakka emosi
“lebih gila kalo kita lanjutin hubungan ini..” jwb Shilla pelan , tubuhnya bergetar hebat .
“kamu kenapa sih Shil ?” bentak Cakka
“duduk dulu kka , aku mau jelasin sesuatu..” ujar Shilla . Cakka menurut
“gini..”
_Flash Back_
Setelah Shilla selesai diambil darah , mama Cakka kembali mengajak Shilla bicara .
“Shil , tante mau jelasin sesuatu..”
“jelasin apa tan ?”
“sebenarnyaa..” mama Cakka menatap lekat* mata Shilla . Shilla hanya memandang mama Cakka penuh tanda tanya .
“kamu dan Cakka kembar..” lanjut mama Cakka . membuat lutut Shilla lemas , jantungnya terasa berhenti berdetak untuk beberapa saat .
“maksud tante ?” Suara Shilla mulai bergetar . sambil menahan tangisnya , mama Cakka memeluk Shilla . “kamu anak mama Shilla..”
“tante , coba jelasin sama Shilla..” paksa Shilla
“dulu , tante dan papa kamu suami istri . lalu , tidak berapa lama setelah kamu dan Cakka lahir , papa kamu selingkuh . mama ga’ tahan Shilla ! mama minta cerai dari papa kamu ! akhirnya , setelah bercerai . kami sepakat , kamu tinggal bersama papa . dan Cakka bersama mama..” jelas mama Cakka berlinangan air mata .
“jadii..a..ku.sama ca..kka kem..bar ?” tanya Shilla terbata* , kenyataan ini terlalu menyakitkan baginya .
Mama Cakka mengangguk .
“Shilla , maafin mama sayangg..” mama Cakka memeluk Shilla
“mama..” Shilla menangis di pelukan mamanya..
_Flash back end_
Sama sperti Shilla , saat mengetahui kenyataan itu , Cakka bagai tersambar petir . hatinya tidak karuan . selama ini ia mencintai saudara kembarnya sendiri ? dia mencintai adiknya ? Cakka benar* terduduk lemas di taman . rasanya ia ingin mati saja .
“Shil , aku sangat mencintai kamu.. aku gamau kita pisah..” kata Cakka
“aku juga , tapi kita gabisa melawan takdir kka..”
“ga’ Shil ! kita ga’ boleh pisah !” Cakka ngotot . membuat air mata Shilla semakin mengalir deras .
“kka , kita ga’ boleh egois..”
“ga’ shil ! gue ga’ mau kita udahan !”
Jreng..
Cakka memetik gitar yang tadi sengaja ia bawa .
“Cakka..” Shilla memeluk tubuh orang yang dicintainya . memang kenyataan ini begitu pahit baginya dan Cakka , kakak kembarnya .
“Shil , janji sama gue . loe ga’ akan nyerah..” Cakka menatap mata Shilla dalam . Shilla tidak dapat berkata apa* , hanya air mata yang terus mengalir deras dari kedua mata indahnya .
“ia kka , gue janji..” kata Shilla akhirnya . ia janji pada Cakka dan pada dirinya sendiri . ia tahu ia sangat egois , namun cintanya terlalu besar untuk Cakka . terlalu besar kalau hanya cinta dari seorang adik untuk kakak . ia mncintai Cakka lebih dari itu , bahkan lebih dari mencintai dirinya sendiri .
“ayo kita ke kamar , kita ngomong sama mama kalo kita ga’ bias dipisahin..” ajak Cakka . Shilla mengangguk mantap .
Tapi tiba*….
BRAAKKK !!
Shilla yang baru saja keluar dari kamar Cakka untuk mencari makan berbalik karena mendengar suara orang jatuh .
Ia masuk ke kamar Cakka , dan langsung menangis saat melihat Cakka jatuh . tidak sedikit darah yang mengucur dari tubuh Cakka .
“kka , loe kenapa ?” Tanya Shilla panic
“ta..dii..gu..e..ke..pl..eset..” Cakka terbata* .
“terus kenapa jadi gni ?” Shilla tambah panic , ia segera berlari memanggil dokter .
“kka , loe harus kuat..” bisik Shilla
Cakka mengangguk lemas .
Shilla , mama , dan papa mondar mandir di depan ruang operasi . tadi Cakka jatuh terantuk ujung meja yang cukup tajam . dan terkena tepat di livernya , padahal saat kecelakaan kemarin , yang paling menghawatirkan adalah hati Cakka .
“bagaimana dok ?” Tanya mama panic
“maaf , kami sudah berusaha semaksimal mungkin.. tapi tuhan berkata lain..” dokter tertunduk lemas . Shilla shock , mama langsung pingsan .
“boleh saya melihat Cakka untuk yang terakhir ?” Tanya Shilla . dokter mengangguk “silahkan”
Shilla menggenggam kuat tangan Cakka “kka , kenapa kamu pergi ? kenapa kamu ninggalin aku ? kita belum berjuang buat cinta kita kka !” Shilla sesenggukan .
Ditatapnya mata indah itu untuk yang terakhir . Shilla menyeka air matanya , kemudian ia tersenyum .
Prangg !!
“kita akan tetap sama* kka..” lanjutnya . Shilla mengiris nadinya dengan pecahan gelas yang tadi sengaja dipecahkannya .
Mama dan papa Shilla semakin shock saat mereka harus kehilangan dua anak kembarnya sekaligus . mereka berdua meninggal dengan keadaan yang cukup membuat hati miris , tangan kanan Shilla menggenggam sebuah kalung berbandul love bermagnet seperti kepunyaan Cakka . sepertinya , stelah Shilla menyayat nadinya tadi , ia segera menyatukan kalungnya dengan kalung yang ada di leher Cakka .
Shilla dan Cakka lahir di hari yang sama , hanya Cakka lahir lebih dulu dari Shilla . dan kini , mereka pergi juga di hari yang sama . seperti saat lahir , Cakka pergi beberapa menit lebih dulu dari pada Shilla .
Di ruangan itu , tanpa siapapun tahu dan sadari .
Shilla dan Cakka bergandengan tangan , tersenyum bersama . kini tidak ada lagi yang menghalangi cinta mereka .
“biarkan kami memilih . ini jalan kami menuju kebahagiaan ma , pa..” ucap Shilla dan Cakka kompak . lalu mereka melambaikan tangan kepada kedua orang tua yang sedang menangisi jasad mereka .
_THE END_
Whahaha ,
gimana ? aneh yaa ?
hehehe .
comment please ! :D
semoga suka yaa .
“kka , udahan yukk ! gue cape niih..” rengek Agni saat ia dan Cakka main basket di lapangan kompleks .
“bentar lagi , gue lagi semangat niih ! loe kalo cape duduk aja..” ujar Cakka sambil terus berusaha memasukkan bola ke dalam ring , dan selalu tepat sasaran .
“heu..” Agni melengos pelan , kemudian duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan permainan Cakka .
“loe udah berhasil ngerebut hati gue..” Agni memegang dadanya yang bergemuruh keras saat memperhatikan Cakka . senyum manis terkembang di bibir gadis itu . lama sudah ia mengagumi sosok Cakka yang sudah seperti kakak baginya , Cakka selalu jadi pelindungnya dari kecil . kini , Cakka telah tumbuh menjadi sosok pria tampan yang dipuja* wanita , termasuk dirinya . Apa Cakka juga merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan ? ia tidak tahu , sampai detik ini , Cakka tidak pernah menceritakan tentang seorang cewe’ yang berhasil merebut hatinya .
“woyy ! kenapa loe senyum* gitu ngeliatin Cakka ?! suka yaa ? hayooo , ketahuan loe ag !!” Alvin yang tiba* datang langsung bikin heboh .
“husssshh ! apassih loe vin ?! berisik tau !!” omel Agni sewot
“hahahahahahahaahhaa... Agni , agni ! selamat yaa , ternyata loe masih normal !!” sambung Alvin ngakak , yang langsung dihadiahi toyoran dari Agni .
“berisik aja loe pada ! gue jadi ga’ konsen nih maennyaa !” Cakka yang denger keributan atas ulah Alvin Agni langsung ngomel* ke pinggir lapangan .
“sorry..sorry ! ini nih , si Alvin yang berisik !” Agni melotot sambil nunjuk* Alvin
“enak aja ! elo tuh senyum* sendiri pass...hubft..” belum selesai Alvin ngomong , Agni udah ngebekep mulut Alvin yang emang ember bangeeett (beda sama kenyataan)
Cakka menaikkan sebelah alisnya melihat tingkah kakak beradik yang lagi perang di depannya ini .
“diem loe ! awas ngomong* !” Agni berbisik di telinga Alvin . kemudian segera mengakhiri penderitaan Alvin yang udah megap* .
“hduu Ag ! tega banget sih loe sama kakak loe yang ganteng inii..” kata Alvin pd , terus noyor ade kesayangannya itu .
“ah , rese’ lu vin !” Agni manyun . dia paling males kalo manggil Alvin dengan sebutan ‘kak’ , sebodo dah dia mau dikatain ga’ sopan kek . pkoknya dia paling ogah kalo disuruh manggil Alvin pake ‘kak’ .
“hahahahhaa , lucu Ag loe kaya gitu..” Cakka ngakak ngeliat Agni manyun gitu . Agni yang dibilang lucu sama Cakka langsung merah pipinya . Alvin menyadari perubahan air muka adiknya itu , sedangkan Cakka ? ga’ , dia ga’ sadar . dia’nya masih sibuk ngakak . lalu tiba* teringat sesuatu .
“oya , gue baru inget !!” Cakka menepuk jidatnya sendiri . membuat Alvin dan Agni memandang heran ke arahnya .
“ikut gue yukk ! “ Cakka menarik tangan Alvin dan Agni , bola basketnya ditinggal aja di lapangan . ckck
Cakka membawa Alvin dan Agni ke gazebo kamarnya .
“gini , gini . gue mau ceritaa..” katanya dengan semangat 45 .
“cerita apa siih ?” tanya Agni penasaran , Alvin diem aja .
“gini , kayanya gue jatuh cinta deh..” pipi Cakka memerah saat mengatakan itu . Agni ? dia mendelik , hatinya ga’ karuan . ‘siapa gadis yang disukai Cakka ? apa mungkin itu dirinya ?’ batin Agni tidak karuan .
“hah ?! siapa ? siapa ?” Alvin ikut*an heboh .
Cakka tersenyum , kemudian mulai menceritakan pertemuannya dengan gadis yang berhasil merebut hatinya itu .
_Flash back_
Saat itu ia sedang menjemput ibunya di bandara .
ketika ia berdiri hendak menghampiri sosok sang ibu yang sudah terlihat , tiba* ..
“eh ?” dia tersentak , gelang seseorang nyangkut di jam tangannya .
“maaf , maaf..” gadis itu tersenyum , membuat dada Cakka berdesir . ada perasaan aneh menjalari hatinya .
Ia mencoba melepaskan gelang yang tersangkut itu , saat tangan gadis itu juga mencoba melepasnya . tangannya dan tangan gadis itu bersentuhan . dadanya berdesir hebat .
“maaf..” lagi* gadis itu tersenyum sambil mengucapkan kata ‘maaf’ , untuk sesaat Cakka bengong . ia hanya memperhatikan gadis manis di hadapannya itu .
“Cakka !” seseorang melambaikan tangan ke arahnya .
“mama !” Cakka tersenyum , kemudian berlari menghampiri sang ibu .
_Flash back end_
“gitu ceritanyaa.. kira* gue bisa ketemu dia lagi ga’ yaa ?”
Agni pucat , hatinya hancur seketika . tidak pernahkah Cakka menganggap dirinya yang selalu memperhatikan Cakka ? tidak pahamkah Cakka akan perasaannya ? Agni sudah hampir menangis , tapi ia sadar , ia bukan siapa* Cakka . ia harus tetap tersenyum demi Cakka .
“siapa nama cewe’ itu Cak ?” tanya Alvin penasaran , sebenernya dia ga’ pengen bikin hati adiknya tambah sakit . tapi dia benar* penasaran .
“nama ? ah iya , gue lupa ! gue belum kenalan..” jwb Cakka lemas .
“ckck , aneh..” ejek Agni , ia kini sudah bisa sedikit melupaka sakit hatinya . kemudian mereka bertiga tertawa.
Senin !
Cakka sangat benci hari senin ! ia malas kalo harus mendengarkan khotbah kepsek yang puanjanng lebaarrr kali tinggi itu ! tapi hari ini bedaaa !! kenapa ??!!! karena hujan , upacara tidak di laksanakan ! asiiiikkkk !!!
@XI IPA 2 ::
Cakka dan Agni satu kelas di IPA 2 . mereka juga duduk satu bangku .
“anak anak , hari ini kita kedatangan siswa baru..” kata bu Ira , wali kelas mereka .
“ayo nak , silahkan masuk..”
Seorang siswa masuk dan tersenyum manis . semua mata terpana , apalagi para murid laki* . ckck , termasuk Cakka ! dia ternganga melihat siapa murid baru itu !
“hy , gue Ashilla Zahrantiara , kalian cukup panggil gue Shilla aja.. mm , gue pindahan dari Aussie..” Shilla tersenyum ke arah teman* barunya itu
“Shi..Shilla..” Cakka masih terpana melihat Shilla .
“Oke Shilla , kamu boleh duduk di sebelah Ify..” lanjut bi Ira , sambil menunjuk ke arah meja Ify . Shilla mengangguk sopan. Saat berjalan melewati meja Cakka dan Agni , mata Cakka tidak lepas memandangnya .
“Cakka ?! kamu kenapa ?” tegur bu Ira ,
“eh ? anu bu , engga’ kok..” Cakka gelagapan .
Sepanjang pelajaran , Cakka muji* Shilla terus di depan Agni . Agni benar* ingin menangis . tapi ia tahan , ia tidak mau terlihat lemah di mata siapapun !
Saat jam Istirahat , Cakka menghampiri Shilla .
“hai Shil , mau ke kantin bareng ?” tawar Cakka
Shilla tersenyum “boleh” jawabnya mantap
Cakka tersenyum girang , kemudian menggandeng Shilla ke kantin .
Setiap orang yang melihat mereka hanya bisa memandang iri , Cakka , sang idola para wanita kini menggandeng ‘anak baru’ dengan senyum mengembang dibibir masing* .
Alvin mengelus pelan punggung Agni .
“yang sabar Ag..” ucap Alvin pelan . “awas loe kka !” batin Alvin
“kka , gue mau ngomong !” Alvin menarik kasar tangan Cakka
“eh , apaan sih ?!” Cakka mendelik sewot
“kak , mau ngomong berdua sama Cakka ?” Shilla tersenyum ke arah Alvin . Alvin jadi salting “gila ni cewe’ . manis banget..” batinnya . “eh , ga’ kok . gajadi..” Alvin langsung ngibrit ninggalin Cakka nd Shilla yg sama* bengong .
“kenapa sih si Alvin ?” Cakka memandang punggung Alvin yg mulai menjauh dengan heran .
Shilla mengangkat bahunya “ga tau , yaudah , kita ke kelas aja yuk..” ajak Shilla
“gajadi jajan ?” tanya Cakka
“ga usah deh..” Shilla menarik tangan Cakka ke kelas .
“Shil , yg di bandara kemaren maaf ya..” Cakka membuka pembicaraan stelah sampai di kelas .
“gapapa kok kka , never mind !” shilla tersenyum lagi .
Mereka asik bercanda sampai tidak menyadari sedari tadi Agni berdiri di depan kelas , menatap Shilla dengan tatapan marah . hatinya panas dan sakit .
BRAAAKKK !!
Agni menggebrak meja .
“minggir loe !!” bentak Agni kasar . Shilla terlonjak kaget , kemudian menjauh .
“eh Ag ! ga’ usah kasar gitu dong !” Cakka membentak Agni balik .
Agni menatap Cakka tajam , matanya berkaca* . Ia segera berlari menjauh dari kelas .
“Ag , loe kenapa ?!” Alvin mengejar Agni yang sudah bercucuran air mata .
“GUE BENCI SAMA LOE KKA !!” teriak Agni sambil terus mendribble bolanya dan mencoba memasukkan ke dalam ring , namun hasilnya nihil . permainannya sangat buruk .
Akhirnya ia duduk menangis di tengah lapangan . semua orang memperhatikannya , tapi ia tidak pduli .
“Ag , maafin gue..” Cakka menjulurkan tangannya .
Agni menatap mata Cakka . sungguh ia ingin sekali membentak Cakka , memaki* Cakka di depan semua orang , tapi Cakka orang yang sangat dicintainya . jadi ia hanya bisa menerima uluran tangan Cakka , kemudian tersenyum dan menyeka linangan air matanya .
“maafin gue juga ya..” kini Shilla sudah berada di sebelah Cakka , Shilla juga menjulurkan tangan ke arahnya. ditatapnya gadis yang kini berdiri di sebelah orang yg dicintainya itu . dia bisa melihat Shilla adalah gadis yang baik , lembut , dan yaa tipe Cakka banget laah . sedangkan dia ? dia hnya sahabat bagi Cakka . tidak ada rasa sayang lebih dari seorang sahabat dari cakka untuknya . “mungkin gue harus relain Cakka buat Shilla..” batin Agni , dijabatnya tangan Shilla , kemudian dipeluknya . Shilla sedikit kaget melihat sikap Agni , tapi dia juga menyambut pelukan itu dengan bahagia .
“naah , gitu dong.. ga’ usah tangis*an lagi..” Alvin datang ikut*an nimbrung .
Mereka berempat tertawa bersama . tidak peduli orang* sedari tadi memperhatikan mereka .
“Shil , ntar pulang sekolah ikut ke rumah gue yukk..” ajak Agni yang mulai bisa akrab dengan Shilla
“mm , boleh deh.. di rumah gue juga sepi..” kata Shilla semangat
“siip ! suka basket ga’ ?” tanya Agni
“suka siih . tapi gue ga’ bisa..” Shilla nyengir , diiringi tawa ramah Agni .
“ngomongin apa siih ? asik bangeet kya’a..” Cakka duduk di sebelah Shilla
“heh ! cowo’ ga boleh ikutan !” Agni mendelik sewot , tapi ga serius .
“ih , pasti ngegosip deh !” ledek Cakka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pulang sekolah Shilla benar* ke rumah Agni .
“Shil , ikut gue ke lapangan yuk..” ajak Agni
“lapangan apa ?” tanya Shilla
“lapangan gue sama Cakka ! lapangan basket !” jelas Agni
“yukk..” Shilla tersenyum , lalu mengikuti langkah Agni keluar rumah .
“Ag , makan dulu !!” teriak Alvin dari kamar atas saat mendengar pantulan bola basket Agni . ia tau , pasti adiknya itu akan pergi ke lapangan basket . dan bisa dipastikan , Agni belum makan siang .
“gue main dlu..” Agni teriak juga
Alvin loncat dari kasurnya dan turun ke bawah . “gue bilang makan , ya makan !!” Alvin mendelik . ia kaget plus malu pas liat ada Shilla disitu . apalagi dia Cuma pake boxer nd kaos dalem . hduu , pipi putih Alvin langsung merah .
“eh , sorry Shil..” Alvin nyengir . Shilla ketawa pelan “gpapa kok kak..”
“yaudah , kita makan siang dulu yuk..” Alvin yg biasa pecicilan lansung kalem pas ada Shilla
“belaga alim loe kak !” Agni melempari Alvin dengan bantal yg kebetulan ada di sebelahnya.
“sirik aja loe !!” Alvin menjulurkan lidahnya , Shilla geleng* kepala melihat tingkah Alvin dan Agni . jujur dia sedikit iri pada Agni , dia mempunyai kakak yang baik dan lucu seperti Alvin . sedangkan Shilla ? ia hanya tinggal bersama papanya yang selalu sibuk , dan dengan pembantu dirumahnya .
“halohalo bandungg !!” Cakka masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu .
“ah elo kka , main masuk rumah orang sembarangan !” Agni melempar satu bantal lagi ke arah Cakka .
“alaah , udah biasaaa...” Cakka melempar balik bantal tadi , tapi salah sasaran . bantalnya mengenai wajah Shilla .
“nah loe kka ! mampus !” Agni terkikik
“sorry ya Shil..” Cakka mengelus wajah Shilla .
“gppa . biasa aja kali kka..” Shilla tersenyum , di tepisnya tangan Cakka secara halus . pipinya merona , entah mengapa jantungnya berdetak diatas normal .
“udah , ayo makan !” Alvin memecah suasana yg hening dn canggung itu .
“oh , iya . ayo Shil..” Agni menarik tangan Shilla .
Cakka , Shilla , Agni dan Alvin duduk di meja makan .
“eh kka , loe mau makan juga ?” tnya Agni . Cakka mengangguk sambil nyengir .
“kka . habis ini loe lawan gue yaa ?!” tantang Agni
“spa takkut !!” jwb Cakka semangat .
Selesai makan , mereka berempat ke lapangan basket . Agni dan Cakka lagi tanding .
sedangkan Shilla dan Alvin asik berbincang* di pinggir lapangan .
“Shil , loe udah punya pacar ?” tanya Alvin
“belum kak , kenapa ?”
“gpp . gue boleh daftar ga ?” tanya Alvin lg , tp kali ini lebih pelan
“ha ? apa kak ? ga’ jelas ?” Shilla meminta Alvin mengulang perkataannya barusan
“gk kok , gpapa..” Alvin cengengesan .
“wooy ! yg lagi mojok ! sinii !!” teriak Agni dari tengah lapangan . Alvin dan Shilla nurut , mereka menghampiri Cakka dan Agni .
“apasih ? ganggu loe !” Alvin sewot
“emang pada ngapain ?” tanya Cakka
“gue bilangin kak zeva lu vin..” ancam Agni
“dasar tukang ngadu ! lagian siapa lagi tu zeva ?! ga’ kenal gue..” jwb Alvin kesal
“gk ngapa*in kok kka..” Shilla yang menjawab pertnyaan Cakka sambil tersenyum .
“Shil , loe ga’ pengen belajar ?” tanya Agni
“belajar apa ? basket ?” tanya Shilla bingung . Agni mengangguk
“mm , pengen siih,,” jwb Shilla
“yaudah , sini gue ajarin..” Cakka langsung menarik tangan Shilla , dan mengajarinya .
Agni dan Alvin tertunduk lesu , kemudian gantian mereka yang ke pinggir lapangan .
“heu , si Cakka ! gebetan gue diembat !” Alvin ngedumel
“gebetan ? loe naksir Shilla ?!” tanya Agni
“kalo iya kenapa ?!” jwb Alvin sewot
“yeee ! elo kalo ditanya baik* ya jawabnya yang baik jugaaa...” Agni ga’ kalah sewot
Alvin diem aja , dia langsung masang muka BT .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Shil , gue anter pulang yuk..” tawar Cakka . Shilla mengangguk senang .
Di perjalanan , Shilla dan Cakka ngobrol banyak , tentang hobi , terus tentang kehidupan mereka juga . dan ternyata ,mereka punya banyak kesamaan .
“thanks ya kka..” Shilla tersenyum saat mereka sudah sampai di depan rumah Shilla . Cakka mengangguk
“mampir dulu yuk..” ajak Shilla
“lain kali aja Shil , gue buru*..” tolak Cakka
“okkelah , ati* loe..” pesan Shilla sebelum Cakka pergi
“siip..” Cakka tersenyum lalu melambaikan tangannya .
“non Shilla , ada yang nyari..” bi sum , orang yang merawat Shilla dari kecil menoel pelan bahunya .
“eh , siapa bi ?” tanya Shilla
“den gabriel..”
Shilla segera masuk ke dalam .
“kenapa yel ?” tanya Shilla dingin
“gue mau balikin ini..” gabriel mengulurkan suatu benda , kemudian ia meraih tangan Shilla dan menaruh benda itu di telapak tangan Shilla . Shilla menatap gabriel heran
“gue balikin hati loe..” ujar gabriel pelan sambil menunduk
Shilla tersenyum mengejek “masih loe simpen ternyata..”
Gabriel mengangguk “sorry , gue ga’ bisa jaga hati loe..” tambahnya lagi , masih sangat pelan
Shilla diam .
“udah ya Shil , gue balik dulu . gue yakin , loe pasti bisa dapat yang lebih baik dari gue..” sambung Iel sambil keluar . meninggalkan Shilla yang berdiri terpaku .
“Iel..” Shilla membuat langkah Iel tertahan , ia berbalik .
“kenapa ??” tanya iel . ditatapnya mata gadis yang dulu sangat dicintainya itu .
“semoga loe bahagia..” ucap Shilla sambil tersenyum
Gabriel mengangguk senang “thanks Shil..”
Shilla membalas senyum gabriel , ia berjanji pada dirinya sendiri , ia akan melupakan gabriel. Ia akan membuka lembaran kisah baru bersama Cakka ?! iya , Shilla sudah yakin ia mencintai Cakka !
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“duuh , gimana ya cara gue nembak Shilla ?!” Cakka mondar mandir di ruang tengah .
“Cakka , kamu kenapa sayang ? kok mondar mandir gitu ?” tegur mama Cakka
“eh , anu mah . Cakka lagi bingung..” Cakka menggaruk belakang kepalanya .
“kenapa sih sayang ? sini , cerita sama mama..” mama Cakka membimbing Cakka untuk duduk di sampingnya . di elusnya kepala anak semata wayangnya itu .
“kayanya Cakka jatuh cinta deh mah..” tutur Cakka malu*
Mama Cakka mengangguk* , “sama siapa ?”
“namanya Shilla mah , dia anak baru di sekolah Cakka..” tutur Cakka lagi
Mama Cakka diam , membiarkan anaknya meneruskan ceritanya
“dia anaknya cantik mah , baik , terus cewe’ banget deh..” panjang lebar Cakka menuturkan yang dia tahu tentang Cakka
“kapan* ajak kesini deh..” usul mamanya
“mm , boleh juga tuh mah !” kata Cakka semangat
Mama Caka tersenyum .
“tapi Cakka bingung mah..” cerita Cakka lagi
“bingung kenapa ?”
“bingung cara ngungkapin perasaan Cakka ke Shilla..”
“gini aja , caranya ga’ usah neko* , yang penting tulus dari hati..” nasihat mama Cakka . Cakka mengangguk* mengerti .
“okke mama sayanggg ! makasiih..” Cakka tersenyum , kemudian pergi ke kamarnya .
Mama Cakka geleng* kepala melihat tingkah anaknya itu .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Shil , gue mau ngomong..” Cakka membuka pembicaraan saat ia dan Shilla duduk di kantin berdua
“ngomong aja..” jwb Shilla santai
“umm , loe mau ga’ itu.. duuh..” Cakka jadi kena serangan gagap dadakan .
“apaan ? kok jadi gagap gitu ?” tanya Shilla bingung
“anu , loe mau ga’ pulang sekolah ke rumah gue ?” kata Cakka akhirnya . sebenernya bukan itu yang ingin ia katakan .
Shilla Nampak berpikir , lalu mengangguk .
“kka , gue nebeng dongg..” teriak Agni sambil lari*an .
“hah ? Apaa ?” tanya Cakka teriak juga , cz dia ga’ dengar jelas perkataan Agni .
Agni mempercepat langkahnya . “gue nebeng ya ? hosh..hosh..”
“ga’ bisaaa , gue sama Shilla..” jawab Cakka sambil senyum*
“heu , elo mah gitu..” Agni pergi dengan muka sebal . ia terpaksa menunggu Alvin sampai selesai rapat OSIS .
@rumah Cakka ::
“Assalamualaikum..tok..tok..tok.. mamaaa...” pintu di buka , seorang ibu tersenyum . Cakka mencium tangan Ibunya , Shilla juga demikian .
“masuk nak..” kata Ibu Cakka ramah , Shilla mengangguk sopan .
“mah , itu Shilla . yang Cakka ceritain tadi malem..” bisik Cakka
Mama Cakka mengangguk , “cantik..” bisik mama Cakka . Cakka langsung nyengir
“mau minum apa nak ?” tanya mama Cakka lg
“ga’ usah repot* tan..” tolak Shilla halus
“udah , tante ke dapur dulu ya . Cakka , temenin Shilla dulu..” perintah mama Cakka
“okke bos !” Cakka tersenyum .
“enak banget hidup loe kka..” kata Shilla tiba*
“hah ? kok bisa gitu ?” tanya Cakka
“iya , nyokap loe perhatian banget.. sedangkan gue..” Shilla tertunduk , butiran hangat mulai merembes dari kedua bola matanya .
“sstt.. udahlah Shil..” Cakka mengangkat wajah Shilla lembut , menyeka air mata Shilla dengan tangannya . mama Cakka yang melihat itu dari kejauhan hanya bisa tersenyum .
“jangan nangis , gue ga’ mau bidadari gue nangis..” ucap Cakka tulus
Shilla menatap Cakka “gue sayang sama loe kka..” ungkap Shilla jujur
“ha ?” pipi Cakka langsung merona . baru saja ia hendak mengatakan perasaannya pada Shilla , Shilla sudah lebih dulu menyatakan cintanya .
“kenapa ? loe ga’ suka ya ? maaf kka , tai gue beneran sayang kok sama loe..” lanjut Shilla
Cakka reflex memeluk Shilla “gue juga sayang banget sama loe..” bisik Cakka di telinga Shilla . lalu Shilla dan Cakka saling melempar senyum .
“ehmm..” mama Cakka datang sambil tersenyum menggoda , Shilla dan Cakka Cuma bisa nyengir .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 tahun sudah Shilla dan Cakka pacaran . hari ini , mereka berdua mengisi acara untuk ultah sekolah mereka . kedua orang tua mereka juga diundang .
Shilla duduk , di depannya berdiri sebuah grand piano megah . di panggung itu juga ada Cakka yang terlihat gagah dan tampan sedang duduk sambil memangku gitar .
Inilah aku apa adanyaa..
yang ingin membuatmu bahagia..
maafkan bila ku tak sempurna..
sesempurna cintaku padamu..
Ini juga ku apa adanya..
yang ingin selalu disampingmu..
ku tau semua tiada yang sempurna..
di............................
Jalan kita masih panjang..
ku ingin kau selalu disini..
Biar cinta kita tumbuh harum mewangi..
dan dunia menjadi saksinya..
untuk apa kita membuang buang waktu..
dengan kata kata perpisahan..
Demi cinta kita aku akan menjaga,,
cinta kita yang telah kita bina..
walau hari terus berganti hari lagi..
cinta kita abadi selamanyaa..
Jalan kita masih panjang..
ku ingin kau selalu disini..
Biar cinta kita tumbuh harum mewangi..
dan dunia menjadi saksinya..
untuk apa kita membuang buang waktu..
dengan kata kata perpisahan..
Demi cinta kita aku akan menjaga,,
cinta kita yang telah kita bina..
walau hari terus berganti hari lagi..
cinta kita abadi selamanyaa..
Semua penonton terpana melihat penampilan Shilla dan Cakka . mereka terlihat sangat serasi..
Plok..plok..plok..
suara tepuk tangan bergemuruh dimana* ,
“wiih , keren Shil..” puji gabriel , hari ini ia datang bersama Sivia , kekasih barunya .
“thanks..” Shilla tersenyum tipis
“Shilla sama Cakka mirip yaa..” kata Sivia tiba*
“haha , iya , mereka mirip..” sambung gabriel yang baru sadar kalo Shilla dn Cakka mirip .
“masa’ sih ?” tanya Shilla , pipinya merah .
“berarti jodoh !” Cakka merangkul Shilla . kemudian mereka tertawa . dari jauh , Agni sangat sakit melihat Cakka dan Shilla .
“kka , kesana yuk ! aku kenalin sama papa..” ajak Shilla .
Cakka mengangguk “oke , aku panggil mama sekalian ya..” Shilla mengangguk .
“pa , kenalin . ini Cakka , pacar Shilla..” Shilla memperkenalkan Cakka pada papanya . betapa terkejutnya ia melihat siapa yang berdiri di samping Cakka .
“kamu ?!” papa Shilla melotot
“hah ? kamu ?!” mama Cakka ikutan melotot juga .
“pa , kenapa ?” tanya Shilla bingung ,
“ayo pulang !!” bentak papa Shilla kasar , sambil menarik putrinya itu .
“kka , tante , maafin papa..” teriak Shilla . Cakka bengong , sedangkan mama Cakka ?! mama Cakka menangis .
“ma , mama kenapa ? ada hubungan apa mama sama papa Shilla ?” tanya Cakka
Mama Cakka diam ,
“ma , jawab Cakka !” Cakka meninggikan nada bicaranya
“diam kamu Cakka !” bentak mama Cakka . Cakka terkejut melihat tanggapan mamanya . lalu ia diam .
Sedangkan di rumah Shilla ::
“pa , Shilla sayang banget sama Cakka..” Shilla menangis
“diam kamu !! tau apa kamu tentang cinta ?! pokoknya kamu harus putus sama Cakka !!” teriak papa Shilla ngotot
“ga !! Shilla ga’ mau !!” Shilla ga’ kalah ngotot
“berani kamu sama papa !!” bentak papa Shilla , ia sudah mengangkat tangan kanannya , bersiap menampar Shilla .
“apa ?! mau tampar Shilla ?! SILAHKAN !!” raung Shilla , kemudian ia berlari ke luar . dibantingnya pintu rumah dengan kasar . hanya ada satu nama yang sekarang ada dipikirannya ‘CAKKA !’
Di luar hujan lebat . Cakka terus memandang ke luar jendela .
“apa yang harus gue lakuin tuhan ?!” batinnya .
Took..tokk..tokk..
tiba* pintu rumahnya diketuk ,
“siapa ya ? malem* namu..” batin Cakka , ia segera ke depan untuk membukakan pintu karena ibunya sudah tidur
Cakka syok melihat siapa yang sekarang berdiri di hadapannya .
“kka..” ucap Shilla , kemudian semua gelap . ia tidak melihat apa* lagi .
“Shilla ?!” teriak Cakka spontan , ia segera membopong tubuh Shilla ke dalam rumah .
“kka , kok belum..” mama Cakka tidak melanjutkan kalimatnya , ia segera menghampiri Shilla yang terbaring lemas , masih tak sadarkan diri .
“kka , Shilla kenapa ?” tanya mama Cakka
“gatau , tadi dia dateng terus tau* pingsan..” jelas Cakka , terlihat sekali dari nada bicaranya ia begitu khawatir akan keadaan kekasihnya itu .
“kka..” rintih Shilla .
“Shill , Shilla ? kamu udah sadar ?” Cakka terlihat lega . Shilla mengangguk lemas
“ma , Shilla udah sadar..” Cakka membangunkan mamanya yang tengah tertidur di sofa kamarnya .
“eh , gimana keadaan kamu Shil ?” tanya mama Cakka
“baik tan..” Shilla tersenyum .
“yaudah , Cakka mau keluar bentar ya.. cari sarapan..” pamit Cakka , Shilla dan mama Cakka mengangguk .
“tan , Shilla mau ngomong..” kata Shilla setelah ia merasa sedikit lebih baik
“ngomong apa sayang ?” tanya mama Cakka lembut
“tante kenal papa ?” tanya Shilla . mama Cakka tidak menjawab , ia hanya diam .
“tan , tolong tan . Shilla sayang banget sama Cakka.. biarin Shilla tetep sama Cakka..” Shilla berlutut di depan mama Cakka .
“nak , bangun sayang..” mama Cakka membimbing Shilla berdiri .
“maaf nak , tapi kamu dan Cakka ga’ mungkin bersama..” ucap mama Shilla
“kenapa tan ? kenapa ?” Shilla tidak bisa menahan linangan air matanya lagi .
“karena..”
Kriingg..kring..
telepon rumah Cakka berdering .
“haloo ? ia benar , astaghfirullah haladzi.. Cakka !!” teriak mama Cakka histeris
“Cakka kenapa tan ?” tanya Shilla khawatir
“Cakka kecelakaan..” mama Cakka menangis
“a..apa ? ca..ckkaa..?!” air mata Shilla semakin deras
@rumah Sakit ::
Shilla dan mama Cakka was* menunggu dokter yang menangani Cakka .
“dok , bagaimana keadaan anak saya ?” tanya mama Cakka begitu dokter yang menangani Cakka keluar .
Dokter itu tertunduk .
“pasien kehilangan banyak darah . kami memerlukan orang dengan golongan darah B..” jelas dokter
“golongan darah saya B dok ! saya siap mendonorkan darah untuk Cakka !” kata Shilla cepat
“baik mba’ mari ikut saya..” ajak dokter , Shilla mengikuti dokter itu .
“Shilla , tolong Cakka nak..” batin mama Cakka .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa jam setelah Cakka mendapat transfusi darah dari Shilla keadaannya berangsur angsur membaik .
“Shilla..” rintih Cakka
“kka , kamu udah sadar ?” Shilla tersenyum melihat bibir Cakka mulai bergerak dan matanya perlahan* membuka .
“Shil , gue dimana ?” tanya Cakka
“kamu di rumah sakit kka , tadi kamu kecelakaan..” jelas Shilla
“Shil , aku cinta kamu..” kata Cakka tiba*
Shilla tertunduk lesu , ia teringat cerita mama Cakka tadi .
“Shil..” Shilla baru tersadar dari lamunannya “iya , kenapa kka ?” tanya shilla
“aku sayang kamu..” ulang Cakka
Shilla tersenyum tipis “aku juga..”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5 hari sudah Cakka di rawat di rumah sakit ini , keadaannya sudah membaik . namun ia belum diperbolehkan pulang .
“kka , ikut aku yuk.. ada yang mau aku omongin..” ajak Shilla
“kemana ?” tanya Cakka
Shilla diam , ia hanya membimbing Cakka menuju taman rumah sakit .
“mau ngomong apa ?” tanya Cakka setelah sampai di taman
“kka , aku sayang kamu..” Shilla menangis
“Shil , kamu kenapa ?” tanya cakka panic
“a..aku sayang kamu..” ulang Shilla lg , masih menangis .
“iya Shil , aku juga sayang kamu . tapi kenapa kamu nangis ?” Cakka makin panic
“kita ga’ mungkin bisa sama* lagi..” Cakka shock mendengar penuturan Shilla barusan .
“apa ? kamu gila Shil !” bentak Cakka emosi
“lebih gila kalo kita lanjutin hubungan ini..” jwb Shilla pelan , tubuhnya bergetar hebat .
“kamu kenapa sih Shil ?” bentak Cakka
“duduk dulu kka , aku mau jelasin sesuatu..” ujar Shilla . Cakka menurut
“gini..”
_Flash Back_
Setelah Shilla selesai diambil darah , mama Cakka kembali mengajak Shilla bicara .
“Shil , tante mau jelasin sesuatu..”
“jelasin apa tan ?”
“sebenarnyaa..” mama Cakka menatap lekat* mata Shilla . Shilla hanya memandang mama Cakka penuh tanda tanya .
“kamu dan Cakka kembar..” lanjut mama Cakka . membuat lutut Shilla lemas , jantungnya terasa berhenti berdetak untuk beberapa saat .
“maksud tante ?” Suara Shilla mulai bergetar . sambil menahan tangisnya , mama Cakka memeluk Shilla . “kamu anak mama Shilla..”
“tante , coba jelasin sama Shilla..” paksa Shilla
“dulu , tante dan papa kamu suami istri . lalu , tidak berapa lama setelah kamu dan Cakka lahir , papa kamu selingkuh . mama ga’ tahan Shilla ! mama minta cerai dari papa kamu ! akhirnya , setelah bercerai . kami sepakat , kamu tinggal bersama papa . dan Cakka bersama mama..” jelas mama Cakka berlinangan air mata .
“jadii..a..ku.sama ca..kka kem..bar ?” tanya Shilla terbata* , kenyataan ini terlalu menyakitkan baginya .
Mama Cakka mengangguk .
“Shilla , maafin mama sayangg..” mama Cakka memeluk Shilla
“mama..” Shilla menangis di pelukan mamanya..
_Flash back end_
Sama sperti Shilla , saat mengetahui kenyataan itu , Cakka bagai tersambar petir . hatinya tidak karuan . selama ini ia mencintai saudara kembarnya sendiri ? dia mencintai adiknya ? Cakka benar* terduduk lemas di taman . rasanya ia ingin mati saja .
“Shil , aku sangat mencintai kamu.. aku gamau kita pisah..” kata Cakka
“aku juga , tapi kita gabisa melawan takdir kka..”
“ga’ Shil ! kita ga’ boleh pisah !” Cakka ngotot . membuat air mata Shilla semakin mengalir deras .
“kka , kita ga’ boleh egois..”
“ga’ shil ! gue ga’ mau kita udahan !”
Jreng..
Cakka memetik gitar yang tadi sengaja ia bawa .
“Cakka..” Shilla memeluk tubuh orang yang dicintainya . memang kenyataan ini begitu pahit baginya dan Cakka , kakak kembarnya .
“Shil , janji sama gue . loe ga’ akan nyerah..” Cakka menatap mata Shilla dalam . Shilla tidak dapat berkata apa* , hanya air mata yang terus mengalir deras dari kedua mata indahnya .
“ia kka , gue janji..” kata Shilla akhirnya . ia janji pada Cakka dan pada dirinya sendiri . ia tahu ia sangat egois , namun cintanya terlalu besar untuk Cakka . terlalu besar kalau hanya cinta dari seorang adik untuk kakak . ia mncintai Cakka lebih dari itu , bahkan lebih dari mencintai dirinya sendiri .
“ayo kita ke kamar , kita ngomong sama mama kalo kita ga’ bias dipisahin..” ajak Cakka . Shilla mengangguk mantap .
Tapi tiba*….
BRAAKKK !!
Shilla yang baru saja keluar dari kamar Cakka untuk mencari makan berbalik karena mendengar suara orang jatuh .
Ia masuk ke kamar Cakka , dan langsung menangis saat melihat Cakka jatuh . tidak sedikit darah yang mengucur dari tubuh Cakka .
“kka , loe kenapa ?” Tanya Shilla panic
“ta..dii..gu..e..ke..pl..eset..” Cakka terbata* .
“terus kenapa jadi gni ?” Shilla tambah panic , ia segera berlari memanggil dokter .
“kka , loe harus kuat..” bisik Shilla
Cakka mengangguk lemas .
Shilla , mama , dan papa mondar mandir di depan ruang operasi . tadi Cakka jatuh terantuk ujung meja yang cukup tajam . dan terkena tepat di livernya , padahal saat kecelakaan kemarin , yang paling menghawatirkan adalah hati Cakka .
“bagaimana dok ?” Tanya mama panic
“maaf , kami sudah berusaha semaksimal mungkin.. tapi tuhan berkata lain..” dokter tertunduk lemas . Shilla shock , mama langsung pingsan .
“boleh saya melihat Cakka untuk yang terakhir ?” Tanya Shilla . dokter mengangguk “silahkan”
Shilla menggenggam kuat tangan Cakka “kka , kenapa kamu pergi ? kenapa kamu ninggalin aku ? kita belum berjuang buat cinta kita kka !” Shilla sesenggukan .
Ditatapnya mata indah itu untuk yang terakhir . Shilla menyeka air matanya , kemudian ia tersenyum .
Prangg !!
“kita akan tetap sama* kka..” lanjutnya . Shilla mengiris nadinya dengan pecahan gelas yang tadi sengaja dipecahkannya .
Mama dan papa Shilla semakin shock saat mereka harus kehilangan dua anak kembarnya sekaligus . mereka berdua meninggal dengan keadaan yang cukup membuat hati miris , tangan kanan Shilla menggenggam sebuah kalung berbandul love bermagnet seperti kepunyaan Cakka . sepertinya , stelah Shilla menyayat nadinya tadi , ia segera menyatukan kalungnya dengan kalung yang ada di leher Cakka .
Shilla dan Cakka lahir di hari yang sama , hanya Cakka lahir lebih dulu dari Shilla . dan kini , mereka pergi juga di hari yang sama . seperti saat lahir , Cakka pergi beberapa menit lebih dulu dari pada Shilla .
Di ruangan itu , tanpa siapapun tahu dan sadari .
Shilla dan Cakka bergandengan tangan , tersenyum bersama . kini tidak ada lagi yang menghalangi cinta mereka .
“biarkan kami memilih . ini jalan kami menuju kebahagiaan ma , pa..” ucap Shilla dan Cakka kompak . lalu mereka melambaikan tangan kepada kedua orang tua yang sedang menangisi jasad mereka .
_THE END_
Whahaha ,
gimana ? aneh yaa ?
hehehe .
comment please ! :D
romeo mati juliet mati
BalasHapus